Sabtu, 28 Juni 2014

Ikan Bilih dan Danau Singkarak




Danau Singkarak berada pada letak geografis koordinat 0, 36 derajat Lintang Selatan (LS) dan 100,3 Bujur Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter diatas permukaan laut (mdpl). Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektare dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter. Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.

Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau Singkarak dan menjadi salah satu makanan khas. Penelitian para ahli mengungkapkan 19 spesies ikan perairan air tawar hidup di habitat Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), dengan ketersediaan bahan makanannya yang terbatas.
Dari 19 spesies itu, tiga spesies di antaranya memiliki populasi kepadatan tinggi, yakni ikan Bilih/Biko (Mystacoleusus padangensis Blkr), Asang/Nilem (Osteochilus brachmoides) dan Rinuak. Spesies ikan lainnya yang hidup di Danau Singkarak adalah, Turiak/turiq (Cyclocheilichthys de Zwani), Lelan/Nillem (Osteochilis vittatus), Sasau/Barau (Hampala mocrolepidota) dan Gariang/Tor (Tor tambroides).
Kemudian, spesies ikan Kapiek (Puntius shwanefeldi) dan Balinka/Belingkah (Puntius Belinka), Baung (Macrones planiceps), Kalang (Clarias batrachus), Jabuih/Buntal (Tetradon mappa), Kalai/Gurami (Osphronemus gurami lac) dan Puyu/Betok (Anabas testudeneus).
Selanjutnya, spesies ikan Sapek/Sepat (Trichogaster trichopterus), Tilan (mastacembelus unicolor), Jumpo/Gabus (Chana striatus), Kiuang/Gabus (Chana pleurothalmus) dan Mujaie/Mujair (Tilapia pleurothalmus).
Dengan hanya ada 19 spesies ikan yang hidup di Danau Singkarak menunjukkan keanekaragaman ikan di tempat itu tidak telalu tinggi. Kondisi mesogotrofik Danau Singkarak yang menyebabkan daya dukung habitat ini untuk perkembangan dan pertumbuhan organisme air seperti plankton dan betos, sangat terbatas.Dari beberapa kali penelitian menunjukan populasi plankton dan betos di Danau Singkarak sangat rendah.Padahal komunitas plankton (fitoplankton dan zooplankton) merupakan basis dari terbentuknya suatu mata rantai makanan dan memegang peranan sangat penting dalam suatu ekosistem danau.Kondisi tersebut, menyebabkan sumber nutrisi utama ikan secara alamiah umumnya adalah berbagai jenis plankton dan bentos.

Pengenalan dan Manfaat Ikan bilih danau Singkarak


Ikan putihan berukuran kecil, panjang total mencapai 116 mm. Sisik-sisik dengan gurat sisi 37–39 buah; moncong dengan dua sungut kecil atau tak ada. Terdapat duri kecil yang mengarah ke depan di muka sirip punggung (procumbent dorsal spine), yang kadang-kadang tersembunyi di bawah sisik.
Tinggi tubuh di awal sirip punggung 3½ kali berbanding panjang standar (yakni panjang tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4–5 kali berbanding panjang standar. Pangkal sirip punggung kurang lebih sejajar dengan awal sirip perut, kira-kira berbetulan dengan sisik gurat sisi ke-12 atau ke-13, dan terpisah dari belakang kepala oleh 12 sisik.
Rumus sirip punggung IV (jari-jari keras, duri).8–9 (jari-jari lunak, bercabang); sirip dubur III.8; sirip dada I.14–15; dan sirip perut II.9. Jari-jari keras terakhir (yakni duri yang terbesar) pada sirip punggung dengan gerigi di sisi belakangnya. Sirip perut kurang lebih sepanjang sirip dada, tidak mencapai anus, dipisahkan oleh tiga deret sisik dari gurat sisi. Batang ekor dikelilingi 18 sisik.
Ekor menggarpu dalam; sirip-siripnya dengan ujung meruncing. Sisik-sisik berwarna perak, dengan sirip punggung dan sirip ekor bermargin kehitaman.

Manfaat ikan Bilih

1.Keunggulan utama protein ikan bilih dibanding ikan lain adalah kelengkapan komposisi asam            amino dan kemudahan untuk dicerna.
2.Besarnya kandungan gizi dalam daging ikan bilih bagi kesehatan manusia, maka bahan pangan        dari ikan ini merupakan pilihan tepat untuk diet di masa depan.
3.Konon katanya ikan bilih mampu meningkatkan kinerja otak dan mampu Membantu pertumbuhan    Tulang & Gigi pada anak.